Jumat, 05 Februari 2010

Kunci kesuksesan dalam menjalani kuliah









Sebelum saya membahas lebih dalam judulnya, saya ingin bertanya kepada anda yang membaca artikel saya. Apa sich yang anda cari dari kuliah? Apalagi kuliah di universitas - universitas ternama baik negeri ataupun swasta? Apa yang anda ingin dapatkan dari mengikuti kuliah 3 tahun untuk D3 dan 4 tahun untuk S1? Gelar atau Ilmu.

Jika pilihan pertama yang anda cari, maka sudah barang tentu tidak sulit mencarinya, gelar bisa saja dibeli. Belakangan ini dikalangan para perkakas (pejabat) penting negara, ada saja orang - orang yang membeli gelar. Mereka dengan santai memamerkan gelar S1, S2, bahkan S3 atau PhD yang fiktif itu. Tentu kita sebagai pelajar/mahasiswa merasa kesal karena kita sudah capek bertahun -tahun kuliah, tapi gelarnya sama saja dengan yang 1 bulan menunggu pencetak gelar - gelar palsu itu membuat ijazah palsu.

Kita pelajar atau mahasiswa, alangkah baiknya tidak menyia -nyiakan masa - masa indah kita di bangku universitas hanya dengan belajar monoton, nongkrong bareng temen, makan bareng, pacaran dan sebagainya. Ingat bung, kita saat ini sudah berstatus MAHASISWA. Maha yang berarti paling dan siswa yg berarti sedang menuntut ilmu, sepertinya label itu dibuat memang dengan pola tertentu sehingga kita dipaksakan untuk belajar dengan cara yang tidak biasa.
Saya sebagai penulis sekaligus juga mahasiswa, merasakan betul ada banyak macam - macam jenis perilaku orang yang ada disekitar kita. Ada yang santai ajah dapet setumpuk nilai C, D, bahkan E. Ada pula yang menangis hanya karena IPS (Indeks Prestasi Semester) nya turun sampai dibawah 3. Itu semua karena mereka tidak menentukan sendiri kunci sukses mereka dalam menuntut ilmu.
(Kok jadi ngalur ngidul gini yah?! langsung ke topik aja deh..)

Saya selama 3 tahun kuliah, sehingga tinggal finishing touch ajah alias tahap - tahap penghabisan sebelum skripsi, telah menerapkan kunci sukses yang saya bentuk sendiri. Hal ini karena kebodohan yang saya buat sendiri di awal kuliah, sehingga mendapatkan IPS yang sangat bagus, 2,11. Tentu hal ini bagaikan shock terapy dimana saya hampir berpikiran kalau kampus tempat saya menuntut ilmu adalah kampus yang ingin mahasiswanya menjadi MA alias Mahasiswa Abadi.

Berikut kunci sukses saya :

  • Ingatlah!
Ingat selalu kalau anda dikuliahkan disana bukan dengan uang sendiri ( lain halnya jika anda punya duit sendiri atau habis nemu harta karun). itu uang orang tua anda, mereka susah payah banting tulang, jaga malam, dimarahi bos, hanya karena ingin kalian sebagai anaknya bisa mengenyam pendidikan sampai S1.

  • Cepat bangkit dari keterpurukan.
Hal ini terjadi jika anda mendapatkan kenyataan dapat nilai D or E. Jangan dipikirkan terlalu dalam, karena justru dapat melunturkan semangat anda. Lebih baik interospeksi diri, dimana kesalahan anda sehingga dapat nilai yang kurang memuaskan.

  • Tentukan prioritas.
Saya sebagai mahasiswa punya aktifitas gak sekedar belajar aja ko, ada nonton bioskop 2 minggu sekali bareng pacar ato temen, main ke tempat yang indah - indah buat dipandang mata, berenang bareng temen2, dan masih banyak lg, tapi yg penting tentukan lah aktifitas anda dalam sekala prioritas. Saya yakin anda dapat menentukan sendiri, mana mungkin nonton bioskop rame2, tapi besoknya ada quiz matematika diskrit kan? tentukanlah yang mana yang bersifat urgent terlebih dahulu.

  • Percaya diri.
Saya sering berkata ke teman - teman saya, " oi, kalo ada yg bisa kalahin nilai gue, gue traktir dah...". Ingat, yang saya katakan bukan karena saya ingin sombong karena saya mengira lebih pintar dari temen - temen sekalian, tapi karena hal itu membuat kita jadi semangat menggebu untuk belajar dan menghindari kekalahan dari teman - teman kita, karena sayang duitnya buat neraktirin, mendingan buat yang lain.

  • Dosen.
Bagian ini yang paling penting menurut saya, karena ini kunci andalan milik saya. Disini penulis ingin tekankan, jangan pernah takut dengan dosen yang "katanya" killer, karena dosen yang terlanjur terkena gelar "killer" itulah yang sebenernya bakal paling baik dalam memberi hasil akhir. Jika kita diberitahu oleh senior, jika dosen A itu killer, jangan dihindari. Saya punya pengalaman menarik. Waktu semester 2, saya mendengar kabar bahwa ada 1 dosen yang anti memberi nilai C, dari B langsung D, dan kebanyakan korbannya mendapatkan pil pahit D. Saat saya lihat, ternyata ada 9 SKS dari 3 Mata kuliah saya diajarkan oleh dosen itu, mahasiswa mana yang gak down ketika tau diajarkan beliau. Tetapi saya punya siasat, saya dekati dia, saya kenalan dan perbanyak komunikasi diluar kelas dengan beliau, dan akhirnya saya pun banyak mengerti mata kuliah yang diajarkannya, dan bonusnya, saya berani pastikan beliau tau nama+ NIM saya. dan itu terbukti, setiap bertemu, saya menyapa, beliau pasti menanggapinya dengan baik, dan bonus yang paling menarik dari beliau, ketiga mata kuliah yang diajarkannya saya mendapat nilai A, belum lagi mata kuliah di semester berikutnya. (Kok jadi panjang gini yah, maap yah soalnya keceplosan masuk sesi curhat, hehehe)
Jadi kesimpulannya, jangan pernah takuti dosennya, atau mata kuliahnya, justru jadikan itu mata kuliah yang menantang untuk dikuasai. Insya Allah anda tidak akan menemukan kendala apapun dalam menempuh kuliah.

  • Ibadah.
Yang terakhir yang paling penting, sejajarkan antara menuntut ilmu dengan ibadah, karena menuntut ilmu itu sendiri bagian dari ibadah yang hukumnya wajib. Khususnya buat temen - temen yang orang islam, karena saya pun muslim, ingatlah Shalat, terutama jika di kampus, karena banyak sekali godaan yang menghalang -halangi kita tuk ibadah (terus terang penulis sering mengalaminya). Karena ilmu yang kita pelajari tidak akan nempel di otak jika yang punya segala ilmu ( Tuhan) tidak mengizinkannya. Maka dari itu ibadahlah yang sesuai dengan ketentuan.

Semoga sedikit kunci ini dapat mambantu anada suses menjalani kuliah, Amin!


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger